Monday, June 6, 2016

Ahok nilai spanduk dukungan dirinya dengan Djarot mengganggu

POKER ONLINE

Ahok nilai spanduk dukungan dirinya dengan Djarot mengganggu


Poker Online - Ahok nilai spanduk dukungan dirinya dengan Djarot mengganggu

Poker Online - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) menganggap spanduk yang mendukung dirinya kembali berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat mengganggu pemandangan dan ketertiban.

Untuk itu dia telah memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menertibkan spanduk tersebut.

"Gak apa-apa orang mau pasang, kita malah mau lepas. Prinsip di Jakarta kan gak mau ada spanduk jadi saya sudah perintahkan Satpol PP segala jenis spanduk yang mengganggu dilepas," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (7/6).

Menurutnya, dukungan kepada dirinya tidak perlu dalam berupa spanduk. Sebab dukungan semacam itu malah mengganggu ketertiban dan berseberangan dengan prinsip Jakarta Baru.

"Spanduk mengganggu dong. Ya mau dukung gak harus pake spanduk," tegas mantan Bupati Belitung Timur ini.

Sebelumnya, Basuki T Purnama (Ahok) mulai membuka peluang untuk didukung partai politik dalam Pilgub DKI 2017. Padahal sejak awal, dirinya telah mendeklarasikan diri maju melalui jalur independen bersama relawan TemanAhok.

Ahok kemudian semakin gencar kembali dipasangkan oleh wakilnya Djarot Saiful Hidayat. Bahkan telah muncul spanduk relawan Ahok-Djarot.Poker Online

Spanduk berukuran sekitar 4x1 meter tersebut diikat di pagar besi pintu masuk mobil bagian belakang, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Menanggapi hal tersebut, Politikus PDIP Charles Honoris menyatakan, dukungan tersebut sah-sah saja. Sebab, dia yakin kedua orang tersebut masih cocok memimpin DKI untuk periode selanjutnya.

"Saya berpendapat bahwa pasangan Ahok-Djarot masih pas untuk Jakarta," kata Charles saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (7/6).

Anggota komisi I DPR ini berujar, tak masalah jika masyarakat berkumpul dan membentuk wadah dukungan untuk bakal calon tertentu. Hal tersebut ialah bagian dari demokrasi.

"Di berbagai survei kepuasan publik terhadap kepemimpinan Pak Ahok dan Pak Djarot itu tinggi sekali. Survey Charta Politika itu 82,8 persen lebih tinggi dibandingkan survei kepuasan Jokowi-Ahok. Bahkan survei juga mengatakan bahwa apabila dipasangkan maka pasangan Ahok-Djarot ini memiliki elektabilitas tertinggi," pungkasnya.

Baca berita nasional klik agen poker terpercaya

No comments:

Post a Comment